Rumahku Masih Ngontrak

Rp18.000,00

Sebagus apapun dan setinggi apapun rumah yang dimiliki, maka ia tetap saja rumah kontrakan. Sehebat apapun ketakwaan dan kesholihan hamba, pada sejatinya juga mengontrak. Karena akan datang suatu hari yang memaksa kita untuk keluar dari rumah kita. Tidak kenal raja, nabi, atau siapa saja. Sampai mati ia ngontrak di muka bumi ini. Bila masa kontrakan habis, maka harus keluar, mau tidak mau.

SKU: 244 Categories: , Tags: ,

Rincian

Sebagus apapun dan setinggi apapun rumah yang dimiliki, maka ia tetap saja rumah kontrakan. Sehebat apapun ketakwaan dan kesholihan hamba, pada sejatinya juga mengontrak. Karena akan datang suatu hari yang memaksa kita untuk keluar dari rumah kita. Tidak kenal raja, nabi, atau siapa saja. Sampai mati ia ngontrak di muka bumi ini. Bila masa kontrakan habis, maka harus keluar, mau tidak mau.

Lihatlah sekitarmu. Tengoklah pemimpin-pemimpin negeri ini. Renungkanlah konglomerat-konglomerat yang diusir dari rumahnya meninggalkan bangunan-bangunan mewah yang didirikannya. Tapi ternyata di balik semua itu, ada sebuah rumah yang tidak mengontrak. Rumah itu sangatlah indah menawan tak perlu susah payah membangunnya. Tak perlu kamu bekerja dari pagi sampai sore. Tak perlu utang sana sini. Dan rumah itu catnya tidak pernah pudar. Bunga-bunga di tamannya tidak pernah layu. Bentuknya tidak pernah membosankan. Bangunannya disusun dari batu bata emas dan perak. Bahan pelekatnya adalah minyak kasturi. Kerikilnya dari mutiara dan permata. Debunya adalah Za’faran (komkoma). Kebunnya tidak pernah putus berbuah. Sungai-sungai mengalir di bawahnya. Kekal dan abadi tidak seperti rumah di dunia. Yang memasukinya tidak akan pernah tertimpa duka dan kesedihan. Mau kan anda memiliki rumah seperti yang baru saja disebutkan? Simaklah penuturan ringkas dalam buku ini, untuk dapat meraihnya.

Informasi Tambahan

Penerbit

Penulis